PKL Demo Kantor Walikota Pekanbaru
"Hentikan Penertiban PKl Di Taman Kota"
PEKANBARU-Ratusan Pedaganng Kaki Lima kembali mendatangi kantor Walikota Pekanbaru, tujuanya hanya satu yaitu menuntut Walikota pekanbaru untuk menghentikan penertiban PKL di Taman kota, karena hal tersebut sangat merugikan para pedagang.
Demikian diungkapkan Ketua SRMI (Serikat Rakyat miskin Indonesia), Antoni Fitra kepada Haluan Riau, Kamis (31/1).
Disebutkannya, Walikota Pekanbaru harus menghentikan penertiban PKL di Taman kota, hal tersebut berdasarkan surat yang diikeluarkan pansus PKL dari DPRD kota Pekanbaru.
"Sehingga mari kita tunggu hasil dari pansus tersebut, baru boleh baru Walikota bisa mengambil tindakan, jikapun hasilnya PKL harus dipindahkan karena mengacu pada perda, tolong jangan kami saja yang ditertibkan masih banyak PKL ditempat-tempat lain dikota pekanbaru ini," tegasnya.
Lebih lanjut, Dirinyya mengancam dan mengingatkan kepada Pemerintah kota Pekanbaru, jika pemko tetap penertiban, maka pihaknya akan mengerahkan masa lebih banyak lagi untuk menentang hadangan Satpol PP.
"Seharusnya Walikota Pekanbaru mengambil keputusan yang bijak, jangan seperti ini kami telah berkali-kali mendatangi pemko untuk mediasi tapi tidak ada digubris. Jika memang ingin perang kami siap untuk itu "Hidup rakyat, hibup rakyat," ungkapnya.
Disisi lain, Ketika Haluan Riau mencoba untuk mengkomfirmasi Kepala Satpol PP kota Pekanbaru, Baharuddin mengatakan, pihaknya tetap akan melakukan penertiban sesui dengan peraturan yang ada.
"Nanti malam bahkan setiap malam kita akan melakukan penertiban, dan kita tidak akan melakukan hal-hal yang berbau anarkis karena kita disini membina bukan menggusur,"terangnya.
Disinggung kejadian tadi malam yang berujung ricuh, Baharuddin mengatakan hal tersebut adalah upaya pihaknya untuk melakukan penertiban, dan pihaknya akan lebih meningkatkan lagi pada hari berikutnya.
"Kita tidak akan melakukan tidakan yang berbau anarkis, dan kita lebih mengutamakan persuasif, maka dari itu kita tidak akan berhenti untuk menertibkan perda tersebut. Selain itu kita juga berharap kepada masyarakat untuk tidak kesana karena adanya pembeli mereka semakin kukuh berdagang disana,"tutupnya.
"Hentikan Penertiban PKl Di Taman Kota"
PEKANBARU-Ratusan Pedaganng Kaki Lima kembali mendatangi kantor Walikota Pekanbaru, tujuanya hanya satu yaitu menuntut Walikota pekanbaru untuk menghentikan penertiban PKL di Taman kota, karena hal tersebut sangat merugikan para pedagang.
Demikian diungkapkan Ketua SRMI (Serikat Rakyat miskin Indonesia), Antoni Fitra kepada Haluan Riau, Kamis (31/1).
Disebutkannya, Walikota Pekanbaru harus menghentikan penertiban PKL di Taman kota, hal tersebut berdasarkan surat yang diikeluarkan pansus PKL dari DPRD kota Pekanbaru.
"Sehingga mari kita tunggu hasil dari pansus tersebut, baru boleh baru Walikota bisa mengambil tindakan, jikapun hasilnya PKL harus dipindahkan karena mengacu pada perda, tolong jangan kami saja yang ditertibkan masih banyak PKL ditempat-tempat lain dikota pekanbaru ini," tegasnya.
Lebih lanjut, Dirinyya mengancam dan mengingatkan kepada Pemerintah kota Pekanbaru, jika pemko tetap penertiban, maka pihaknya akan mengerahkan masa lebih banyak lagi untuk menentang hadangan Satpol PP.
"Seharusnya Walikota Pekanbaru mengambil keputusan yang bijak, jangan seperti ini kami telah berkali-kali mendatangi pemko untuk mediasi tapi tidak ada digubris. Jika memang ingin perang kami siap untuk itu "Hidup rakyat, hibup rakyat," ungkapnya.
Disisi lain, Ketika Haluan Riau mencoba untuk mengkomfirmasi Kepala Satpol PP kota Pekanbaru, Baharuddin mengatakan, pihaknya tetap akan melakukan penertiban sesui dengan peraturan yang ada.
"Nanti malam bahkan setiap malam kita akan melakukan penertiban, dan kita tidak akan melakukan hal-hal yang berbau anarkis karena kita disini membina bukan menggusur,"terangnya.
Disinggung kejadian tadi malam yang berujung ricuh, Baharuddin mengatakan hal tersebut adalah upaya pihaknya untuk melakukan penertiban, dan pihaknya akan lebih meningkatkan lagi pada hari berikutnya.
"Kita tidak akan melakukan tidakan yang berbau anarkis, dan kita lebih mengutamakan persuasif, maka dari itu kita tidak akan berhenti untuk menertibkan perda tersebut. Selain itu kita juga berharap kepada masyarakat untuk tidak kesana karena adanya pembeli mereka semakin kukuh berdagang disana,"tutupnya.